Postingan

MAD TUTUP BUKU 2016 KECAMATAN TAMBELAN TIDAK TRANSPARAN

Gambar
Musyawarah Antar Desa (MAD) Tutup Buku Tahun 2016 Kecamatan Tambelan dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2017 bertempat di Aula Kantor Kecamatan Tambelan. MAD Tutup Buku Tahun 2016 ini adalah pelaksanaan yang ke-2 setelah PNPM-MPd dihentikan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi pada akhir tahun 2014. Namun Pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memberikan Panduan Penataan dan Perlindungan Kegiatan Permodalan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) melalui Suratnya tertanggal 27 Maret 2015, yang juga mengatur tentang Pelaksanaan MAD. Pelaksanaan MAD Tutup Buku Tahun 2016 di Kecamatan Tambelan dihadiri oleh Camat yang sekaligus membuka acara, Kelembagaan (BKAD, BP, UPK, Tim Verifikasi, Tim Pendanaan), Perwakilan Desa (Kepala Desa/yang mewakili), Kelompok SPKP (perwakilan 2 orang), ada rasa janggal bagi saya, dari peserta yang hadir saya tidak melihat perwakilan BPD dan Perwakilan Lembaga Kemasyarakatan (LPM) masi

UDANG DIBALIK BATU

Ganjul berjalan tergopoh-gopoh menuju kedai Mak Yus yang saat itu sedang ramai. Ganjul meminta secangkir kopi pahit. Orang-orang yang berada di dalam kedai, terheran-heran melihat Ganjul, baju basah oleh keringat. “Ade ape Ganjul” tanya Pak Alang. “Sebentar dulu Pak Alang, aku hirup kopi Mak Yus ini dulu, nanti aku cerite” Setelah menghirup beberapa teguk. Ganjul melihat orang-orang di kedai, dan mulai bercerite. “Aku tadi lihat si Sikam, Kepala Keamanan kite, lagi cari si Tokan, tak tau ape sebabnye” “Tokan kan tu budak besar panjang yang punye proyek bangun jembatan kite tu kan” kate Pak Alang. “Iyelah..siape lagi” balas Ganjul. “Ade yang tak kene lah tu....” menyahut pulak Andak dari dalam kedai. “Aku lihat tadi muke Sikam macam nak makan orang, ngerii..” Ganjul melanjutkan cerite. “Tak liat kiri kanan lagi, langsung die pergi ke tempat Proyek tu”. ‘Tapi setau aku, si Tokan itu tak de di situ, die pergi ke luar kota, nak beli barang bangunan untuk bangun Jembatan itu” kat

PROGRAM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN SDM DI DESA

Gambar
Program pemerintah yang di prakarsai Pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) bekerjasama dengan UI ( Universitas Indonesia ), ILEAD ( Institute Of Leadership Development ), Prakarsa Desa, Desa Broadband Terpadu, memberikan program pelatihan Kepada Pendamping dan Kader didesa untuk wilayah Kepulauan Riau, dan yang mendapatkan program ini untuk wilayah Kepri adalah Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Belakang Padang-Kota Batam dan Desa Kampung Hilir, Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan Program pelatihan ini berlangsung selama 5 hari dimulai dari tanggal 17-21 November 2015) bertempat di Nagoya Plaza Hotel Batam dengan diisi oleh nara sumber Tim Pusat (Kominfo dan UI) dan Pemerintah Daerah. Materi yang diberikan antara lain Infrastruktur Desa Broadband, Aplikasi Desa Broadband, Pemanfaatan IT bagi pembangunan, Praktek Aplikasi Desa Broadband, Teknik Dokumentasi, Jurnalisme Desa, Praktek Penulisan Pusat Inovasi Masyarakat dan Musyawarah Desa. Dari Program pelatihan y

SUNATAN MASSAL

Gambar
Pagi Minggu itu suara riuh anak-anak memenuhi tenda di halaman parkir Puskesmas Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Tidak ada tampak wajah tegang, semuanya tersenyum senang. Didampingi orang tuanya anak-anak tersebut akan mengikuti Sunatan Massal. Sesuai hasil dari MAD Sosialiasasi Tahun 2014 yang dilaksanakan pada bulan Februari 2014, disepakati bersama Sisa Hasil Usaha (SHU) Tahun 2013 untuk Kegiatan Sosial adalah Sunatan Massal dan Bantuan Bea Siswa untuk Anak-Anak Yatim-Piatu di Kecamatan Tambelan. Dari SHU tahun 2013, anggaran kegiatan sosial ditetapkan sebesar Rp. 38.001.000,-, dari dana ini akan dilaksanakan Sunatan Massal dan Bantuan Bea Siswa tersebut. Untuk Pelaksanaan kegiatan disusun Panitia Pelaksana dengan melibatkan KPMD dari masing-masing desa, dan KPMD segera bergerak mencari data anak yang akan ikut Sunatan Massal juga anak Yatim Piatu yang akan mendapatkan bantuan Bea Siswa. Setelah melalui perundingan dengan pihak Puskesmas disepaka

JEMBATAN LANCANG

Gambar
Jembatan Lancang tidak mengartikan yang seburuk dari kata Lancang, Lancang sendiri itu merupakan tempat atau wilayah dari Keluruhan Teluk Sekuni Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan. Di Wilayah Lancang banyak terdapat perkebunan masyarakat yang tinggal di Kecamatan Tambelan, salah satunya adalah perkebunan cengkeh, selain itu terdapat jalur aliran pipa air yang menuju wilayah Kelurahan Teluk Sekuni, aliran pipa air ini awalnya adalah dari Pembangunan PNPM-MPd tahun 2008, kemudian di kembangkan Pemerintah Kelurahan dengan dana bantuan Pemerintah Daerah yang pengelolaannya berhasil sampai sekarang. Mengingat kebutuhan masyarakat serta untuk mempermudah perjalanan masyarakat menuju perkebunan, Pemerintah Kelurahan Teluk Sekuni mengajukan usulan di Musyawarah Antar Desa (MAD Prioritas Usulan) untuk Pembangunan Jembatan Lancang di tahun 2013, usulan ini mendapatkan Prioritas, ditetapkan Pendanaan melalui MAD Penetapan, dengan anggaran Pembangunan Jembatan Lancang sebesar Rp. 290.633.

POSYANDU ANGGREK SEINDAH ANGGREK

Gambar
Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraaan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada tahun 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Adapun yang dimaksud dengan PKMD ialah strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip gotong royong dan swadaya masyarakat, dengan tujuan agar mayarakat dapat menolong dirinya sendiri, melalui pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan secara lintas program dan lintas sektor terkait. Pencanangan Posyandu yang merupakan bentuk baru ini, dilakukan secara massal untuk pertama kali oleh Kepala Negara Republik Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1990, terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, yakni dengan keluarnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmandagri) Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posy

PAUD ANGGREK SEKUNI

Gambar
Di tahun 2008, Kelurahan Teluk Sekuni mendirikan sekolah anak usia dini yang diberi nama PAUD Anggrek, tepat berdirinya pada tanggal 1 April 2008. Lokasi belajar pertama kali adalah dengan menumpang di di samping kantor Kelurahan Teluk Sekuni. Awal berdiri, PAUD Anggrek sudah memiliki siswa sebanyak 45 orang. Kemudian PAUD Anggrek ini berpindah ke Gedung P3DK yang terletak di depan Kantor Lurah. Pada tahun 2011, Kelurahan Teluk Sekuni mengajukan Program PNPM-MPd untuk pembangunan Gedung PAUD dan mendapatkan prioritas dan ditetapkan mendapatkan bantuan dana PNPM-PMd untuk Kegiatan Pembangunan Gedung PAUD. Dan pada tahun 2012, Gedung PAUD sudah dapat ditempati oleh para murid-murid dan guru, dengan penuh haru dan senang hati para pengajar yang berjumlah 6 orang, merasakan bahwa program PNPM-MPd sangat membantu. Proses belajar mengajar di PAUD Anggrek dari Hari Senin sampai dengan hari Jum’at, dan dengan total 15 jam perminggu. Disela-sela mengajar, ketika ditanya tentang apa tangga